Selasa

Penyebab Wanita Sering Sembelit

Sembelit adalah derita tersendiri buat kaum wanita. Berhari-hari tidak buang air besar (BAB) tentu saja membuat perut jadi begah. Bukan itu saja, perut pun terasa membuncit karena pembuangan tidak lancar selama berhari-hari. Masalah ini bukan saja dialami berhari-hari. Mungkin Sudah dialami bertahun-tahun tanpa solusi.Ada sejumlah alasan kenapa sembelit banyak diderita kaum wanita. Salah satunya adalah kehamilan dan perubahan hormon. Sering menahan buang air besar (BAB) dan malas bergerak ternyata juga salah satu penyebab wanita sering sembelit.

obat semabelit

Dr. Chudahman Sp.PD-KGEH, Kepala Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RS Cipto Mangunkusumo Jakarta berkata "sembelit atau konstipasi ini sering dialami wanita". Sekitar dua persen wanita di Amerika Serikat dan lansia menderita sembelit. Angka kejadian konstipasi di negeri itu sekitar dua hingga 27 persen. Kunjungan ke dokter karena masalah sembelit terjadi sebanyak 2,5 juta kali dan hampir 100 ribu pasien memerlukan perawatan setiap tahunnya.

RS Cipto Mangunkusumo mencatat selama 1998-2005, dari 2.397 pasien yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi, 216 di antaranya terindikasi mengalami konstipasi alias semblelit. "Dan ini lebih banyak dialami oleh wanita. Perbandingannya empat wanita dan satu pria untuk masalah sembelit," kata dokter lulusan FKUI tahun 1976 ini.

Seseorang bisa dikatakan menderita sembelit jika mengalami gejala defekasi atau buang air besar yang kurang memuaskan. Gejala defekasi ini ditandai oleh buang air besar kurang dari tiga kali seminggu atau kesulitan dalam pengeluaran kotoran karena tinja yang keras.Konstipasi lebih sering menyerang perempuan karena aktivitas fisiknya lebih kurang dibandingkan dengan lelaki. "Secara statistik, aktivitas laki-laki lebih besar daripada perempuan. Aktivitas fisik ini memengaruhi kerja usus. Aktivitas kurang mengakibatkan pencernaan lambat. Ini juga yang menyebabkan mereka yang dirawat dan terus terbaring di rumah sakit mengalami susah buang air besar," imbuhnya.

Pengaruh hormon
Di samping itu wanita juga cenderung makan dan minum lebih sedikit. Sudah makan sedikit, rendah serat pula. Hal seperti inilah yang memperparah konstipasi pada perempuan.

Ada juga kebiasaan perempuan yang tampaknya sepele, tapi memperparah sembelit. Konstantin Monastyrsky, ahli farmasi dari AS yang dikenal sebagai penulis kesehatan, mengungkapkan kebiasaan perempuan menunda BAB. Padahal, kotoran sudah harus dikeluarkan.

Hal yang menjadi alasan tertunda BAB adalah karena perempuan lebih suka kebersihan dan lebih nyaman melakukannya di rumah sendiri daripada di toilet umum. Kebiasaan menahan buang air besar ini jika dilakukan terus-menerus sebenarnya akan menghilangkan keinginan buang air besar yang datangnya alami.

"Satu hal lagi yang membuat sembelit tak terhindarkan bagi wanita adalah perubahan hormon," kata Dr. Chudahman. Saat menstruasi, kadar hormon estrogen dan progesterone di tubuh wanita meningkat. Hal ini bisa menyebabkan konstipasi. Namun, kesulitan buang air besar hanya terjadi saat menstruasi saja.

Meskipun begitu, tentu saja tetap mengganggu. Sembelit saat menstruasi ini bisa dicegah dengan menerapkan pola makan sehat sebelum datang bulan. Bila menjelang datang bulan perempuan cenderung suka yang serba manis dan enak, pilihlah makanan berserat seperti sayur dan buah serta karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, pasta gandum, singkong, kentang.

Makanan karbohidrat kompleks itu bermanfaat untuk meredakan suasana hati yang cenderung bergejolak dan ingin makan yang serba manis menjelang menstruasi. Makanan sumber karbohidrat kompleks ini juga membantu tubuh memproduksi serotonin, yang menimbulkan rasa senang dan meredakan nyeri.

Selain itu, perempuan juga sebaiknya mengonsumsi makanan berserat untuk menghindari sembelit saat menstruasi. Makanan berserat itu misalnya sayur, buah, sereal, roti gandum, beras merah. Jangan lupa banyak minum untuk membantu kerja serat melancarkan pencernaan, dan mengurangi gejala kembung menjelang menstruasi.

Sembelit karena perubahan hormon juga dialami oleh wanita hamil. Selama kehamilan, tubuh wanita memproduksi hormon lebih dari biasanya agar kehamilan berjalan dengan baik. Salah satu hormon tersebut, hormon progesteron, beraksi dengan merilekskan otot. Salah satu otot yang juga jadi rileks adalah dinding di luar usus yang terbuat dari otot. Karena rileks, otot menjadi lebih santai dalam membuang kotoran.

Mengatasi sembelit dengan Terapi obat
Agar sembelit tidak terlalu menyiksa di masa kehamilan, menu kaya serat tak boleh dilewatkan perempuan hamil. Sumber serat ini bisa didapat dari sayur, buah, roti gandum, nasi merah, oatmeal, jus buah yang tak disaring. Serat ini penting karena bisa memaksa usus bekerja lebih keras.

Serat juga memastikan agar kotoran tidak kering dan tetap lembut. Kerja serat juga makin baik ketika dibantu dengan asupan minum yang cukup. Asupan air yang cukup ini diperlukan agar kotoran tidak keras dan sulit dikeluarkan.

Lebih baik lagi jika ibu hamil melakukan olahraga ringan untuk mengatasi sembelit. Wanita yang tidak hamil namun sembelit juga bisa berolahraga untuk mengatasinya. Olahraga ringan ini bermanfaat menstimulai kerja usus, sehingga memperbaiki kerja pencernaan.

Olahraga ringan yang cocok saat hamil adalah jalan kaki atau berenang selama 20 hingga 30 menit tiga kali seminggu. Olahraga ringan ini juga bermanfaat memperbaiki kebugaran secara umum dan mempersiapkan calon ibu menghadapi persalinan dengan baik.

Cara lain yang bisa ditempuh untuk mengatasi sembelit adalah membentuk kebiasaan buang air besar setiap hari. "Misalkan dibiasakan setiap pagi sebelum mandi buang air besar terlebih dahulu," kata Dr. Chudahman. Otomatis buang air besar akan terjadi dengan sendirinya.

Bila serat, air, olahraga, serta kebiasaan baik rutin BAB tidak juga mengatasi sembelit, ada terapi farmakologi. Terapi obat-obatan ini bisa mengatasi sembelit, melunakkan kotoran, memperbesar volume kotoran, dan meningkatkan gerakan peristaltik usus.

Puas Terhadap Efektivitas Obat
Obat antisembelit bermacam-macam. Jenis psyllium bekerja menarik air ke dalam kotoran, sehingga tercipta gumpalan besar dan lembut, yang memicu usus besar berkontraksi dan mengeluarkannya.

Ada juga yang bekerja dengan membungkus permukaan kotoran untuk menahan air di dalamnya, sehingga mudah dikeluarkan. Jenis antisembelit lain bekerja menarik cairan ke usus dari jaringan di sekitarnya, sehingga melunakkan kotoran dan membuat proses pembuangan menjadi lebih mudah.

Obat antisembelit bisacodyl membantu usus bekerja mengeluarkan kotoran. "Studi yang dilakukan di Inggris tahun 2010 oleh Prof. Stefan Muller-Lissner dari Berlin membuktikan bahan bisacodyl aman. Penelitian ini telah diterbitkan di Digestive Disease Week 2010 di New Orleans, Amerika Serikat," kata Dr. Suria Nataatmadja, Group Medical Affairs Manager PT Boehringer Ingelheim Indonesia, dalam konferensi pers di Jakarta belum lama ini.

Penelitian itu melibatkan 368 pasien wanita dengan rata-rata usia 55 tahun. Uji klinis paralel dilakukan. Uji klinis sodium picosulfate dengan zat kosong alias plasebo selama empat minggu terhadap 367 pasien sembelit kronis di Jerman. Pada saat yang sama dilakukan uji klinis bisacodyl dengan plasebo selama empat minggu terhadap 368 pasien di Inggris. Peneliti ingin melihat kemampuan pasien BAB spontan setiap minggu, selama empat minggu pengobatan.

Pada akhir penelitian kelompok yang mendapat plasebo nilainya 2,0 sedangkan kelompok yang mendapat bisacodyl nilainya 5,2. "Terdapat perbedaan bermakna antara plasebo dan bisacodyl, yaitu sebesar 3,3," ungkap Dr. Suria Nataatmadja.

Terbukti dari penelitian tersebut 80 persen pasien merasa baik dan puas diobati dengan bisacodyl. "Obat ini terbukti memperbaiki kualitas hidup. BAB jadi teratur, kejadian sembelit menurun, kembung dan rasa tidak enak di perut berkurang," ujarnya.

Uji klinis di Jerman terhadap sodium picosulfat juga terbukti baik. "Sebanyak 90 persen pasien yang mendapatkan sodium picosulfat merasa puas dengan efektivitas obat ini," katanya.

Kapan Harus Dibantu Pencahar
Sembelit sering disebabkan oleh pola hidup modern. Jika dulu nenek moyang kita banyak makan serat dari beras merah, beras tumbuk, dan bekatul, kita lebih suka makan nasi putih dan tepung yang kandungan seratnya sudah hilang.

Gaya hidup modern juga memudahkan kita mengonsumsi obat yang membuat sembelit: obat tekanan darah, pereda nyeri, antidepresan, penenang, atau statin untuk penurun kolesterol. Masih banyak zat kimia lain yang kita asup sehari-hari.

Karena itu, perlu mengonsumsi makanan berserat. "Namun, jika tindakan itu belum berhasil mengatasi sembelit, pasien dapat mengambil langkah terapi farmakologis antara lain dengan terapi melunakkan kotoran dan meningkatkan gerakan peristaltik usus, dengan minum pencahar yang mengandung bisacodyl atau dengan produk yang dimasukkan ke dubur," kata Dr. Chudahman Manan, Sp.PD-KGEH.

Jika digunakan dengan benar sesuai petunjuk dokter, obat-obatan pencahar umumnya aman, meski kadang menyebabkan kram, kembung, pusing, atau diare. "Uji klinis bisacodyl menunjukkan efek samping berupa diare, namun tidak terjadi efek samping serius terhadap pasien. Ini menunjukkan profil keamanannya," kata Dr. Suria Nataatmadja.

Mengonsumsi obat untuk mengatasi sembelit ini ada aturannya. "Obat sudah diuji klinis dan terbukti aman digunakan selama empat minggu. Kalau empat minggu tidak ada perubahan, sebaiknya ke dokter," kata Dr. Chudahman.

Sembelit yang tak teratasi selama lebih dari empat minggu wajib diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala kanker. "Tanda yang paling jelas adalah penurunan berat badan lebih dari 75 persen berat tanpa alasan jelas, dalam waktu satu bulan," katanya.

Hati-hati dengan tanda berupa perdarahan melalui anus dan kram perut. Kram perut bisa merupakan tanda adanya sumbatan yang disebabkan oleh banyaknya tumor di usus.

Resiko wanita duduk lebih dari 6 jam sangat berbahaya, untuk kesehatanya.

Artikel Terkait


0 komentar:

Posting Komentar

 

Random Post